24/08/2016

Prosedur Terbaik Untuk Menolong Korban Gigitan Ular Berbisa

Prosedur Terbaik Untuk Menolong Korban Gigitan Ular Berbisa

Detikinfo.com - Prosedur Terbaik Untuk Menolong Korban Gigitan Ular Berbisa. Ular adalah salah satu hewan yang ditakuti oleh kebanyakan manusia. Karena hewan ini masuk dalam kategori hewan yang berbahaya. Sebab mempunyai bisa yang sangat beracun, yang bahkan untuk jenis tertentu bisanya sangat mematikan. 

Walaupun begitu tidak semua seberbahaya itu, karena ada juga ular yang tidak beracun saat menggigit dan hanya mengakibatkan luka luar saja. Untuk di Indonesia sendiri, ada berbagai macam jenis ular, mulai dari yang tidak berbisa sampai yang mempunyai bisa tinggi dan tentunya sangat berbahaya.

Prosedur Terbaik Untuk Menolong Korban Gigitan Ular Berbisa

Berikut cara mudah membedakan antara ular yang mempunyai kadar bisa yang sangat tinggi atau sangat beracun dan ular yang tidak berbisa atau tingkat bisanya rendah. 

Pengetahuan ini penting apabila suatu saat nanti Anda ingin menolong orang yang habis kena gigit ular, karena dengan mengetahui jenis ular apa yang menggigit, maka bisa dilakukan tindakan yang tepat sesuai efek yang di timbulkan.

Ciri-ciri ular berbisa rendah
  • Kebanyakan ular jenis ini gerakannya cepat, secara refleks dia takut pada musuh atau manusia. Jadi kalau lihat manusia dia biasanya langsung lari, agresif.
  • Biasanya beraktifitas di siang hari, membunuh mangsanya dengan cara membelit, bentuk kepalanya bulat seperti telur atau agak oval.
  • Tidak mempunyai taring bisa, sehingga kebanyakan gigitannya hanya menimbulkan luka memar atau terkoyak saja dan tidak mematikan.
  • Biasanya ular jenis ini setelah menggigit musuhnya langsung lari 
Ciri-ciri untuk ular yang berbisa tinggi



  • Gerakannya lebih lambat dan tenang, dia tidak takut pada manusia, bahkan apabila dipukul dia secara refleks langsung mematok atau mencoba menyerang balik.
  • Walaupun tidak semuanya, tapi kebanyakan ular jenis ini lebih aktif saat malam hari, dan untuk bentuk kepalanya cenderung berbentuk segitiga sempurna. Dia memiliki taring bisa, mengeluarkan racun saat menggigit dan dari banyak kejadian, setelah menggigit dia tidak langsung lari tetapi masih tetap di sekitar situ.

Satu hal yang juga harus diketahui, selain karena faktor kadar racun atau bisa yang di keluarkan ular, faktor ketahanan tubuh atau antibody dan kesehatan metabolisme seseorang juga menentukan efek yang ditimbulkan.

Jadi misal ular A. Dia punya bisa yang cukup tinggi. Kemudian dia menggigit dua orang, yang satu punya ketahanan tubuh yang bagus sementara orang yang satunya sudah tua berumur 75 tahun sehingga ketahanan tubuhnya rendah. Maka bisa di pastikan jika orang yang sudah tua tersebut, akan mengalami keadaan yang lebih parah daripada orang satunya.

Pertolongan yang benar untuk orang atau korban yang digigit ular


  • Sebisa mungkin usahakan korban untuk tetap tenang, karena jika panik biasanya otak akan bekerja keras, jantung berdetak lebih kencang, dan tidak stabil. Dan itu akan memperparah kondisi korban. 
  • Segera amankan korban dari tempat kejadian, misal cari tempat yang aman dari lokasi yang curam, atau potensi terkena binatang buas lainnya. 
  • Segera cari sesuatu yang bisa digunakan untuk membalut atau mengikat bagian atas dari luka gigitan, tujuannya adalah untuk memperlambat aliran darah menuju jantung. Usahakan cari tali atau pengikat dari karet agar bersifat elastis, jadi bisa lebih maksimal dalam menekan aliran darah. 
  • Pastikan posisi jantung korban di atas lokasi gigitanan, jadi seumpama lokasi yang digigit dikaki, maka usahakan agar korban tetap duduk sehingga posisi kaki lebih rendah dari jantung. Ini juga bertujuan agar aliran darah ke jantung agak terhambat. 
  • Tetap terus tenangkan korban, jangan sampai korban banyak melakukan gerakan yang dapat menguras tenaga serta mempercepat detak jantungnya. 
  • Kenali jenis ular yang menggigit dengan melihat bekas dari gigitan, untuk mendeteksi apakah ular yang baru menggigit tersebut berbisa tinggi atau rendah. Apabila luka gigitan terlihat dua titik yang jelas maka bisa di pastikan berbisa tinggi, 
  • Namun bila bekas luka gigitan berbentuk huruf U, dengan luka yang banyak, atau agak terkoyak maka bisanya rendah atau tidak berbisa. 
  • Setelah sampai tahap ini, Anda pasti sudah bisa menyimpulkan jenis ular apa yang menggigit, dan ini penting karena hasil dari identifikasi ini yang menentukan tindakan pertolongan selanjutnya.
A. Berikutnya adalah contoh kasus apabila dari hasil pengamatan, korban habis digigit ular yang tidak berbisa. Detailnya seperti dibawah ini
  1. Lepaskan pembalut atau pengikat tadi. 
  2. Cuci bekas luka gigitan dengan air bersih yang mengalir atau pakai revanol. 
  3. Berikan obat antiseptik untuk luka. 
  4. Jika perlu bekas luka ditutup kain kassa atau bisa juga di biarkan saja agar bekas luka cepat mengering. 
  5. Apabila ditempat Anda tidak terdapat obat antiseptik maka bisa di gunakan kopi bubuk yang murni. 
  6. Bubuhkan pada bekas luka agar cepat mengering. 
B. Dan untuk yang berikut ini adalah contoh kasus yang kedua, seumpama dari hasil pengamatan disimpulkan kalau yang menggigit adalah ular yang berbisa tinggi. Maka penanganan selanjutnya yang tepat adalah

  1. Pastikan posisi korban sudah benar, yaitu bagian bekas gigitan lebih rendah dari posisi jantung. 
  2. Cek sekali lagi ikatannya, pastikan di kencangkan sampai berkerut. 
  3. Dan setiap 10 menit, kendorkan ikatannya selama 1 menit. 
  4. Tahap selanjutnya adalah proses mengeluarkan racun, sebaiknya ada orang lain lagi untuk mendekap korban, karena pada proses ini korban akan kesakitan dan takutnya kalau tidak ada yang memegangi korban akan meronta-ronta dan hal ini akan mempersulit pengeluaran racunnya. 
  5. Gunakan pisau yang disterilkan dan buatlah luka baru sedalam kurang lebih 1cm. Buat luka menyilang dari bekas luka gigitan tadi ke arah atas dan ke bawah. Irisan luka baru jangan terlalu horisontal 
  6. Keluarkan darah dengan cara menekan dan mengurut ke arah luka, lakukan berulang kali hingga keluar darah yang banyak. Pada tahap ini korban pasti merasa sangat kesakitan, jadi beri semangat pada korban dan pegangi badan korban agar tidak bergerak meronta-ronta. 
  7. Jangan mengeluarkan racun dengan cara di hisap melalui mulut. Ini sangat berbahaya, apalagi jika racun atau bisanya adalah sangat tinggi. Bisa-bisa malah yang menghisap juga akan terkena racun tersebut. Karena racun dapat mengkontaminasi mulut,gigi, gusi dan bahkan kalau tertelan bisa mengenai lambung dan usus. 
  8. Proses itu pengeluaran racun ini lakukanlah berulang-ulang sampai darah yang berwarna merah kehitaman serta berbuih keluar semua hingga berganti dengan darah yang berwarna merah segar. 
  9. Setelah dirasa racun sudah semua, maka tindakan selanjutnya adalah segera membawa korban gigitan ular tersebut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ingat ! sangat penting yang telah Anda lakukan diatas, sebab jika kita langsung membawa korban ke rumah sakit atau hanya menunggu pertolongan medis tanpa di keluarkan racunnya langsung terlebih dulu, maka kemungkinan korban tidak tertolong karena racun sudah keburu menyebar ke jantung dan organ penting lainnya.

Perlu diketahui bahwa tindakan mengikat atau membalut di sekitar luka yang bertujuan untuk menghambat racunnya menyebar tadi, tidak akan efektif jika di lakukan lebih dari 30 menit pasca tergigitnya ular. Karena jika lebih dari waktu itu, racun sudah keburu menyebar melalui darah ke organ-organ penting.

Sampaikan ke dokter tentang kejadiannya serta tindakan yang telah Anda lakukan. Ini juga tidak kalah penting, sebab dari cerita Anda dokter bisa mempunyai gambaran tentang identifikasi awal dan selanjutnya dokter akan mengambil tindakan berdasarkan identifikasi tersebut serta kondisi korban saat ini. 

Semoga tips tentang Prosedur Terbaik Untuk Menolong Korban Gigitan Ular Berbisa diatas bermanfaat untuk pembaca semua.

Show comments
Hide comments


Emoticon Emoticon